Tips Memulai Belajar Parenting

Ketika kuliah saya sempat berpikir bahwa semua orang akan otomatis bisa menjadi orang tua lantaran naluri alamiah. Nyatanya, saya salah. Percayalah, bahwa menjadi orang tua itu bukan untuk semua orang. 

Menjadi orang tua itu sungguh tak mudah. Memiliki anak tidak hanya tentang memenuhi kebutuhan sandang, pangan, dan papan dari sang anak. Namun, bagaimana mendidiknya agar mampu menjadi seorang manusia yang memiliki keimanan, ilmu, dan juga adab. 


Belum lagi, orang tua harus mampu memenuhi ruang psikologis anak. Artinya, menjadi orang tua tak bisa dilakukan sembarangan. Apalagi menjadi orang tua itu adalah sebuah tugas yang melekat seumur hidup begitu anak terlahir di muka bumi ini.



Maka, ketika seseorang memutuskan menjadi orang tua, ia harus mempersiapkan segala sesuatunya. Berikut beberapa persiapan menjadi orang tua :

  1. Persiapan mental. Memiliki anak adalah sebuah momen yang sangat mengubah hidup. Seorang ayah atau ibu tak bisa mengambil keputusan dengan memperhatikan dirinya sendiri saja, ada makhluk mungil yang memiliki kebutuhan yang harus dipenuhi. Misalnya, sesederhana waktu tidur yang menjadi berkurang lantaran bayi yang sering terbangun di malam hari
  2. Persiapan finansial. Memiliki anak membutuhkan biaya yang tak sedikit. Mulai dari pada saat hamil seperti kontrol kandungan dan mengkonsumsi vitamin, biaya melahirkan, biaya makan, biaya sekolah, dan beraneka biaya lain yang belum pernah terbayangkan sebelumnya. Maka, memiliki kemampuan finansial yang cukup seyogianya menjadi prasyarat bagi orang tua.
  3. Persiapan spiritual. Sebagai seorang Muslim, anak adalah anugerah dan ujian dari Allah SWT. Oleh karena itu, persiapan spiritual dibutuhkan seperti meyakini adanya anak merupakan bagian dari takdir dari Allah SWT.
  4. Persiapan ilmu. Dengan ilmu, orang tua akan memiliki pemahaman dan pengetahuan yang menjadi bekal dalam membesarkan anak. Ilmu yang dibutuhkan meliputi ilmu agama dan ilmu duniawi termasuk ilmu tentang mengasuh anak. 

Sayangnya, untuk menjalankan peran berat sebagai orang tua, tak ada sekolahnya. Sebagian orang meniru cara pengasuhan sebagaimana mereka dibesarkan yang belum tentu benar.


Syukurlah, di zaman modern ini sudah banyak ilmu parenting bertebaran. Para orang tua bisa belajar di mana dan kapan saja dengan berbagai media yang tersedia.


Berikut beberapa media belajar parenting bagi para orang tua :


Buku

Belajar dari buku relatif lebih lengkap dan runut. Belajar dari buku juga memiliki keunggulan bisa dibaca kapan saja dan dibaca berulang. Kelemahannya, tak ada interaksi langsung dalam belajar sehingga jika ada yang belum jelas tidak bisa ditanyakan langsung kepada penulis. Selain itu, buku cenderung lebih membosankan dibandingkan video.


Video

Youtube memungkinkan para pakar parenting berbagi ilmunya secara cuma-cuma, maka manfaatkanlah dengan sebaik-baiknya. Keunggulannya, videomemiliki gambaran visual yang lebih menarik dibandingkan buku. Kita juga dapat merasa belajar secara langsung dari guru. 


Seminar

Seminar parenting bisa diselenggarakan secara online melalui Zoom atau tatap muka langsung. Keunggulannya, dengan seminar kita bisa melakukan interaksi dua arah dengan para narasumber. Kelemahannya, seminar parenting memiliki waktu yang terbatas sehingga mungkin tak terlalu banyak hal yang dibahas.


Menurut saya, tak ada media pembelajaran yang paling bagus dibanding lainnya karena  masing-masing memiliki keunggulan dan kelemahan. Idealnya, belajar dari semua media agar ilmu parenting yang didapatkan bisa optimal. 


Dimulai kapan? semenjak sebelum menikah. Ya, benar, belajar menjadi orang tua dimulai sebelum menjadi orang tua, idealnya.

--

Comments

Popular posts from this blog

5 Tips Agar Tak Memilih Childfree

5 Cara Membuat Anak Gemar Membaca

Mengenal Self Regulation pada Anak