Mengenal Self Regulation pada Anak
Siapa yang tak ingin memiliki anak yang mandiri? Barangkali hampir
semua orang tua menginginkannya. Namun, anak mandiri tidak terbentuk dengan
sendirinya. Terdapat pengaruh orang tua, sekolah, dan lingkungan keseharian
anak.
Kali ini saya coba merangkum seminar berjudul “Membangun Self
Regulation Sejak Dini” yang disampaikan oleh Dr. Nazia Nuril Fuadia M.Psi,
Psikolog.
Pengasuhan anak terdiri dari pola asuh, komunikasi efektif, dan
disiplin positif yang membentuk perilaku anak melalui pembiasaan.
Namun, sebelum berbicara mengenai pola asuh, orang tua harus
memiliki pemahaman tentang tahapan perkembangan anak. Misalnya, anak usia 2-7
tahun merupakan anak yang berada di tahap pra operasional konkret yang memiliki
ciri egois. Oleh karena itu, orang tua dapat mendorong anak dengan cara
memberikan contoh nyata dan mintalah bantuannya.
Terdapat empat pola asuh orang tua secara umum yakni authoritarian
yang mengedepankan kemauan orang tua, pola asuh permisif yang lebih
mengedepankan kemauan anak, pola asuh demokratis yang mengakomodasi diskusi,
dan uninvolved parents yang mana orang tua tidak terlibat dalam
pengasuhan anak.
Tak terelakkan, anak senantiasa mencontoh apa yang dilakukan
oleh orang tuanya. Maka, jika kita mempertanyakan perilaku anak, kita harus
merujuk hingga pada saat anak masih di dalam kandungan. Bagaimana kondisi
psikologis ibu ketika mengandung?
Lebih lanjut, orang tua harus memahami watak anak. Secara
umum terdapat empat tipe : watak ekstrovert meliputi koleris dan sanguinis,
watak introvert meliputi tipe plegmatis dan melankolis. Dengan mengetahui tipe
anak, orang tua bisa mencari pola asuh yang mendukung.
Misal, anak plegmatis yang santai jangan diburu-buru tetapi
berikanlah ia ritme. Begitu pula dengan anak tipe melankolis yang sensitif maka
jangan bertindak terlalu keras terhadapnya.
Pola asuh orang tua seyogianya mengikuti pola pengasuhan
positif. Apa itu? Pengasuhan positif adalah pengasuhan berdasarkan pada sikap
kasih sayang, saling menghargai, membaangun hubungan yang hangat antara anak
dan orang tua, serta menstimulasi tumbuh kembang anak. Pengasuhan positif
memiliki kaitan yang erat dengan tidak memberi hukuman anak tetapi kurangilah
kesenangannya
Namun, pengasuhan positif bukan berarti mengesampingkan
disiplin positif.
Ciri disiplin positif ada empat yakni keteladanan, sabar dan
percaya diri, tenang, dan membuat jadwal/pembiasaan. Adanya aturan akan membuat
hidup menjadi teratur karena adanya pengulangan.
Maka, sudah siapkah kita mengajarkan self regulation
pada anak?
Comments
Post a Comment