Pikirkan 5 Hal Ini Sebelum Menyebut Orang Tua Toxic

 

orang tua toxic

Apakah kamu pernah berpikir bahwa orang tuamu toxic? Lalu kamu berpikir bahwa orang tua yang ‘pantas’ mendapatkan kebaikan anaknya adalah orang tua yang berbuat baik kepada anaknya?

Dalam Islam, perintah berbuat baik kepada orang tua itu sangat kuat dan disebutkan berulang-ulang baik di dalam Al Qur’an maupun hadits Rasulullah SAW. Misalnya, dalam Q.S. Al Isra:23, “Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya,”

Begitu pula dengan hadits Rasulullah SAW, “Dari sahabat Abdullah bin Mas’ud ra, ia bertanya kepada Rasulullah, ‘Wahai Rasulullah, apakah amal paling utama?’ ‘Shalat pada waktunya,’ jawab Rasul. Ia bertanya lagi, ‘Lalu apa?’ ‘Lalu berbakti kepada kedua orang tua,’ jawabnya. Ia lalu bertanya lagi, ‘Kemudian apa?’ ‘Jihad di jalan Allah,’ jawabnya,” (HR Bukhari dan Muslim).

Artinya, perintah berbakti kepada orang tua begitu kuat.

Dalam sebuah kajian yang pernah saya ikuti, berbuat baik kepada orang tua bukan karena mereka berbuat baik kepada kita, tetapi karena hal tersebut merupakan perintah Allah SWT.

Beda ya alasannya? Berbuat baik menjalankan perintah Allah SWT (alasan akidah) dengan berbuat baik karena orang tua berbuat baik kepada kita (alasan duniawi).

Nah, sebelum melabeli orang tua toxic, ada baiknya kita memikirkan lima hal ini :

Apa alasan menganggap orang tua toxic?

Tanyakan dirimu, mengapa kamu menganggap orang tuamu toxic? Apa karena mereka tidak menuruti kemauanmu? Apa karena mereka suka melarangmu? Apa karena mereka suka melakukan kekerasan fisik atau mental?

Pikirkanlah dengan hati yang jernih dan pikiran yang terbuka.

Pahamilah bahwa orang tua merupakan manusia yang tak sempurna

Seperti halnya manusia lainnya, orang tua adalah manusia biasa yang tak luput dari kesalahan. Misalnya, bisa saja ibumu membentakmu lantaran ketika itu ia sedang pusing memikirkan bagaimana cara agar uang belanja bisa cukup hingga akhir bulan.

Barangkali orang tuamu hanya melakukan apa yang orang tuanya lakukan

Menjadi orang tua itu tidak ada sekolahnya. Sebagian orang akan meniru pola pengasuhan yang dilakukan oleh orang tuanya. Misal, pola pengasuhan zaman dahulu menganggap orang tua selalu benar sehingga orang tuamu beranggapan demikian.

Orang tuamu mungkin tumbuh di zaman tidak ada internet dan seminar parenting

Di zaman sekarang, mudah sekali memperoleh ilmu parenting melalui internet. Belum lagi kita bisa belajar dari seminar pengasuhan secara langsung maupun virtual seperti Zoom. Ilmu pengasuhan anak bisa kita pelajari kapan saja melalui internet, buku, atau seminar.

Sebuah kenikmatan yang mungkin belum ada di zaman orang tuamu atau kalau pun sudah ada, aksesnya terbatas karena mahal. Oleh karena itu, maklumilah jika orang tuamu masih minim ilmu parenting.

Orang tuamu menginginkan yang terbaik untukmu

Secara umum, orang tua normal pasti menginginkan yang terbaik bagi anaknya. Mereka akan berjuang mati-matian untuk memberikan yang terbaik bagi anaknya. Sebelum memikirkan keburukan orang tuamu sehingga membuatmu menyebut mereka dengan sebutan orang tua toxic, pikirkanlah banyak kebaikan yang mereka lakukan padamu.

Namun, memang, tidak dipungkiri bahwa orang tua toxic itu nyata. Misalnya, orang tua yang melakukan kekerasan pada anak, menelantarkan anak, hingga berbuat kebaikan criminal terhadap anak.

Tulisan ini bukan menganggap bahwa semua orang tua pasti baik. Namun, tulisan ini berupaya untuk mengajakmu untuk berhenti sejenak dan melakukan refleksi diri. Mengapa? Agar melakukan perintah berbuat baik kepada orang tua dipermudah oleh Allah SWT dengan hati kita yang lapang terhadap orang tua.

Jika memang orang tuamu toxic alias membawa keburukan padamu, berbuat baiklah sesuai kemampuanmu dan mintalah pertolongan Allah SWT agar mampu melaksanakan perintahNya untuk berbuat baik kepada orang tua.

Semoga Allah SWT memudahkan langkah kita semua. Aamiin!

 

Comments

Popular posts from this blog

5 Tips Agar Tak Memilih Childfree

5 Cara Membuat Anak Gemar Membaca

Mengenal Self Regulation pada Anak